hari ke hari manusia ini
dicurah duga
yang mendurakan hati
tabahkan diri
kata seorang teman
yang belum mengerti
makna kehidupan
caca merba rumahtangga.
Oh Kekasih!
aku sudah letih
rajuk atau marah
'tak kuizin
bertakhta lagi
seperti iblis memanah
dendam
di dada sang pencinta.
terpilihkah aku
merenda benang cinta
menyulam kasih bahagia
menjahit perca kasih sementara
menjadi kain paling Taj Mahal
selimut nubari mahligai yang terbina.
Oh Kekasih!
pada Mu aku berserah
segala qada dan qadar
ada rahasia
tersembunyi di balik
kekecewaan
di sisi putus asa
tersemat sabar yang mendalam.
hanya Kau Kekasihku!
tak pernah walau sekali pun
menyakiti hamba-Mu ini.
dura duri duga
kasih mesra cinta.
hanya Kau Kekasih
tempat persembah
Hamba!
sebuah puisi Armiza Nila
08 Syawal 1429H
Jalan Sultan Tengah