Saya tidak tahu apa yang harus saya tulis.
Saat bakal menghadapi peperiksaan PTK, fikiran saya digugah untuk memberi waktu pada study. Namun sebagai ibu yang punya anak2 kecil yang memerlukan perhatian penuh pada sebelah malamnya kesabaran saya sering saja diuji. Tuhan, mohon diberikan waktu biar di saat-saat akhir...
Kebelakangan ini, jiwa saya merasa aman sekali tatkala dapat menatap karya2 dari penulis muda Indonesia yang begitu gah nama mereka. Terima kasih Roslan Jomel kerana memperkenalkan sebaris nama mereka seperti Eka Kurniawan dan Agus Noor yang sempat saya lawati laman mereka.
Cerpen Agus Noor - Permen - asyik sungguh saya membacanya. Saya seakan-akan berada di jalan-jalan Pontianak ketika membaca cerpen itu [mengingat kembali kembara saya ke daerah itu] dan mengalami sendiri apa yang ditulis penulis biarpun subjeknya bukan permen [sejenis gula-gula kah?]. Betapa penyair ini begitu halus penelitiannya sehingga menyentuh bab-bab penderitaan yang dialami oleh orang2 kecil di daerahnya. Alhamdulillah, minda saya terbuka dengan pembacaan karyanya ini.
Harapan saya penulis2 muda di Malaysia amnya dan Sarawak khususnya bisa menampilkan karya berbau serupa tanpa takut atau getir periuk nasi mereka digantung atas para yang tinggal abu...
Mudah2an juga semangat saya turut ditiupnya....:-)
p/s...cerpen La Cage aux Folles Eka Kurniawan ini belum usai saya hadami, ulasannya dikemudiankan.