Saya tidak tahu apa yang harus saya tulis.
Saat bakal menghadapi peperiksaan PTK, fikiran saya digugah untuk memberi waktu pada study. Namun sebagai ibu yang punya anak2 kecil yang memerlukan perhatian penuh pada sebelah malamnya kesabaran saya sering saja diuji. Tuhan, mohon diberikan waktu biar di saat-saat akhir...
Kebelakangan ini, jiwa saya merasa aman sekali tatkala dapat menatap karya2 dari penulis muda Indonesia yang begitu gah nama mereka. Terima kasih Roslan Jomel kerana memperkenalkan sebaris nama mereka seperti Eka Kurniawan dan Agus Noor yang sempat saya lawati laman mereka.
Cerpen Agus Noor - Permen - asyik sungguh saya membacanya. Saya seakan-akan berada di jalan-jalan Pontianak ketika membaca cerpen itu [mengingat kembali kembara saya ke daerah itu] dan mengalami sendiri apa yang ditulis penulis biarpun subjeknya bukan permen [sejenis gula-gula kah?]. Betapa penyair ini begitu halus penelitiannya sehingga menyentuh bab-bab penderitaan yang dialami oleh orang2 kecil di daerahnya. Alhamdulillah, minda saya terbuka dengan pembacaan karyanya ini.
Harapan saya penulis2 muda di Malaysia amnya dan Sarawak khususnya bisa menampilkan karya berbau serupa tanpa takut atau getir periuk nasi mereka digantung atas para yang tinggal abu...
Mudah2an juga semangat saya turut ditiupnya....:-)
p/s...cerpen La Cage aux Folles Eka Kurniawan ini belum usai saya hadami, ulasannya dikemudiankan.
5 comments:
terima kasih sudah berkunjung ke laman saya, dan bahkan menyempatkan diri memperkenalkan cerita pendek saya. salam kenal dari jakarta. saya bisa membayangkan tentu sangat repot harus menulis sekaligus mengawasi putra2 yang masih kecil. tapi bukankah begitu memang hidup? semoga mereka bisa menjadi sumber inspirasi yang meluap-luap.
Salam hormat,
Sama-sama kasih saudara Eka.
Ya, saya memang mengharapkan kehadiran anak-anak kecil ini bakal penyumbang inspirasi besar dalam karya2 saya akan datang biarpun ia sekadar puisi.
Banyak yang saya belajar dari ketekunan penulis Indonesia. Dari pembacaan anda dan rakan2 anda itu saja sudah menunjukkan betapa kalian banyak menekuni karya2 hebat dari luar negara yang amat baik mutunya.
Manusia - penulis banyak belajar dari penderitaan.
salam kenal kak nila,
saya selalu mengagumi penulis. mereka mengungkapkan sesuatu dalam bahasa yang indah. saya ingin menjadi penulis, tapi rasanya tak mampu merangkai kata menjadi kalimat yang indah...
Salam.
Ayuh Miza! Seusai membaca karya-karya hebat dari rakan-rakan penulis, kini masanya, untuk Miza menulis sebuah cerpen fenomenal.
salam kenal neni,
Jika sudah ada kemahuan, tulislah. Saya juga dulu seperti anda. Ada keinginan dan berkat bertindak akhirnya perbendaharaan kata akan seterusnya diperbaiki secara sendirinya. Tulislah. Tulislah. Tulislah. Jangan fikir apa kata orang.
Sdra Roslan, insyaAllah. Saya masih mengumpul kekuatan! Terima kasih atas dorongan yang sihat ini.
Post a Comment