Saya pernah berpengalaman bersalin di Hospital Umum Sarawak sebanyak 2 kali. Kali yang pertama saya bersalin normal dan agak mudah daripada pengalaman bersalin kali ke 2. Pengalaman bersalin anak kedua masih menjadi fobia kepada saya untuk terus beranak. Saya masih teringat2 waktu ngeri itu. Anda boleh menikmatinya melalui puisi yang saya ciptakan di bawah.
Dari Kamar Neo Natal
31 Ogos 2005 hampir menutup tirainya
tiga - dua - satu
01 September 2005 bertukar masa
debar tidak lagi kencang
redha datang bertandang
(dia) masih sayang untuk keluar
dibaluti perut mamanya
dunia kecilnya cukup indah
tanpa sebarang ketakutan.
Sulak-sulak kunjung tetiba
datang dan pergi
mama jadi resah
menahan sakit tak terperi
tengahmalam sepagi-pagi
mama tidak tenteram lagi
Jam 1.00 petang
selesai makan tengahari
petanda sudah ada
mama disorong ke kamar
Kamar Neo Natal
debar semakin kencang
sakit semakin garang
suara semakin lantang
Budak-budak pelatih baik-baik
merasa, memeriksa, melayan
mengurut, menenteram
saat mama bertarung sakan
waktu terus beredar
siang bertukar malam
oksigen ditambah injection
tak juga tertahan
besi teran diletakkan
dalam perit mama terkejut
kelahiran abang tak sehebat ini gayanya!
"Kalau mau Ceaserian, saya boleh aturkan,"
lembut dan tenang ketar suara sang Dr. berbangsa China.
"Dr. Tolong bedahkan saja saya...sudah tidak tertahan lagi," sambutku lemah.
seorang demi seorang doktor masuk ke kamar
debar demi debar di mata di suara mereka
mama sudah terlalu lemah
seperti di ujung nyawa
misi-misi senior berbaju biru
teriak nyaring-nyaring
mau membantu? mau marah? mau apa-apa an!
melihat pertarungan dahsyat mama
airmata berjujuran
dengar celupar mulut mereka
rahmat Allah
datanglah Dr. wanita Muslim
membantu dengan izinNya
kelembutan kelakuan
kesopanan bicara
mama jadi tenang
dan berakhirlah pertarungan mama
jam di dinding pukul 9.22 malam
tangisan pertamamu
adalah senyumanku
akhir garisan
ceritera dari kamar neo natal!
Armiza Nila
01 Nov 2005
POLIKU
No comments:
Post a Comment