Leter
Bisakah sang lelaki menerima seadanya
wanita sanjungan
punya perangai azali
cukup suka berleter
leterannya berjela-jela
dari satu cerita ke satu peristiwa
menampakkan kerisauannya
akibat dari satu benda ke satu perkara
wajarkah sang lelaki memarahinya
wanita idaman
suatu ketika
sarat dirinya mengandung rasa
pulas akalnya menyimpan racau
suka tidak suka
leternya tetap sama
tanpa fikir waras
tuturnya mencarut tak tentu hala
saat emosinya berserabut sejuta
siapakah lelaki
yang tinggi iman kesabarannya
- antara mereka
yang terus-terusan membingitkan telinga
mendengar bersahaja
leteran wanita yang dicintainya?!
Armiza Nila
Semariang Batu
8 Mac 2007
4 comments:
Salam,
Suka saya membaca leteran ini.. :)
Salam,
JR, terima kasih atas komen anda. Dan saya juga suka membaca blog anda..sungguh menarik hati saya...banyak intipati2 yang benar dan cukup menggegar jiwa rasa saya.
Armiza Nila
Bagai saya leteran yang didengar setiap hari itu adalah pengobat daripada serangan sakit jantung dan satu elemen untuk umur panjang. Wahai Sang isteri, teruskan leteran anda.
bang Pharo,
Terima kasih atas segala komen yang cukup bernas terutama kumpulan Bicara Kembara. Doakannya akan terbit satu waktu nanti.
Benarkah apa seperti yang dikata abang tu...? kerana kadang2 sebagai isteri, saya takut terlebih leter yang bukan2 bisa menyinggung hati sang suami. Ataukah wanita itu sudah dilahirkan untuk berleter samada demi kebaikan, kebersihan, kekemasan dan segala yang menuju kesempurnaan dalam rumahtangganya.
:-) nak suruh suami mandi cepat pun terpaksa berleter....
Post a Comment