Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
Beragam mithos tentang gerhana di berbagai tempat di muka bumi menarik untuk disimak sebagai pelestarian kekayaan khasanah budaya manusia di masa lalu. Raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya (matahari), menyebabkan terjadinya gerhana. Di belahan bumi lain muncul pula cerita tentang Naga Langit yang menelan matahari atau bulan saat gerhana berlangsung. Tidak kalah menariknya beragam aktivitas makhluk hidup dilakukan mulai dari perilaku yang "kurang wajar" oleh sekelompok orang di pedesaan seperti memukul-mukul kentongan, bersembunyi di rumahnya dengan menutup rapat-rapat semua pintu dan jendela rumah, menutup sumur dan tempayan, menyelam di sungai, memukul-mukul pohon kelapa, perempuan hamil bersembuni di bawah tempat tidur dsb, sebagai cerminan rasa ketakutan psikologis akibat kepercayaan terhadap pengaruh mithos gerhana, maupun perilaku binatang malam yang keluar dari sarangnya di siang hari, sampai penelitian ilmiah modern pun dilakukan oleh manusia.
Dalam kamus Ilmu Pengetahuan Alam, sebenarnya gerhana merupakan gejala alam biasa yang berulang akibat perulangan gerak bulan dan bumi mengedari matahari. Gerhana merupakan gejala saling menutupi antar benda langit. Bulan bergerak di antara kedua belahan langit, utara dan selatan di sepanjang daerah zodiak. Pada suatu waktu bulan lewat di depan matahari dan menghalanginya sehingga terjadi gerhana matahari yang dapat terjadi pada saat fase bulan mati atau posisi konjungsi. Gerhana matahari dapat berupa gerhana matahari total, gerhana matahari cincin (anular) atau gerhana matahari sebagian.
Pada saat lain, yaitu ketika bulan sedang beroposisi terhadap matahari atau penampakan fase purnama, bulan dapat melewati bayangan bumi, sehingga terjadi gerhana bulan. Gerhana ini dapat berupa gerhana bulan total, gehana bulan sebagian atau gerhana penumbra (samar).
Bulan dan bumi membentuk kerucut bayangan akibat disinari oleh matahari. Pada bayangan itu terdapat daerah gelap (umbra) dan bagian samar (penumbra). Ketika terjadi gerhana matahari, bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi dan bergerak sepanjang daerah tertentu yang disebut daerah lintasan gerhana. Daerah ini terdiri atas daerah gerhana total dan daerah gerhana sebagian. Daerah gerhana matahari total dilalui oleh bayangan umbra bulan dan daerah gerhana matahari sebagian hanya dilalui oleh bayangan penumbranya. Tempat yang mengalami gerhana berbeda dari satu kejadian ke kejadian berikutnya, akibat dari sistem peredaran bumi terhadap matahari dan peredaran bulan sebagai satelit bumi.
Gerhana matahari total merupakan peristiwa yang mempunyai arti lebih penting dibandingkan dengan gerhana matahari lainnya maupun gerhana bulan, oleh karena kita dapat menyelidiki sifat-sifat matahari dan juga gejala-gejala terestrial.
Aspek-aspek yang dapat dipelajari pada saat gerhana matahari total, antara lain penampakan korona matahari, prominensa dan lapisan khromosfer. Terjadinya gerhana disertai pula oleh peristiwa pasang laut maksimum antara letak matahari, bulan dan bumi yang segaris. Fenomena lainnya pada saat terjadi gerhana matahari total yang menarik untuk diteliti: perubahan cuaca secara mendadak, perilaku makhluk hidup yang ada di bumi termasuk kegiatan manusianya sendiri, semua itu merupakan kegiatan penelitian fisika, biologi ataupun sosial. Durasi gerhana matahari total relatif singkat, yang terlama hanya sekitar 7 menit.
Gerhana matahari cincin terjadi apabila puncak kerucut bayangan umbra bulan tidak mencapai permukaan bumi. Hal itu bisa terjadi karena jarak bumi-bulan berubah-ubah, sesuai dengan lintasan peredaran bulan yang berbentuk ellips. Pada saat gerhana matahari cincin ini bulatan bulan tampak lebih kecil dari ukuran piringan matahari.
Gerhana bulan juga menarik untuk diamati dan dipelajari, misalnya untuk menguji ketepatan perhitungan ephemeris (koordinat benda langit). Pada saat itu posisi bulan, bumi dam matahari tepat satu garis. Jika bulan bergerak di dalam daerah bayangan penumba bumi, tanda-tanda gerhana tak tampak, oleh karena itu yang bisa kita amati ialah pada saat bulan memasuki daerah bayangan umbra bumi. Gerhana bulan terlihat oleh hampir setengah muka bumi, bisa berlangsung sampai lebih dari 3 jam.
Fase bulan berulang rata-rata dalam 29,5 hari yang disebut satu bulan sinodis. Tidak setiap bulan mati terjadi gerhana matahari, begitu pula tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan. Hal ini disebabkan oleh orbit bulan membentuk bidang miring sebesar 5 derajat terhadap bidang ekliptika. Perpotongan dua bidang tersebut membentuk garis nodal yang berputar ke arah barat dalam periode 18,6 tahun, yang disebut periode nutasi bulan. Kedudukan matahari dekat sebuah titik nodal disebut musim gerhana, yang berulang pada setiap 173,3 hari. Perpaduan periode putaran garis nodal dan periode fase bulan menyebabkan gerhana serupa akan berulang setiap 18 tahun 11,3 hari, yang disebut periode saros. Setiap perulangan periode saros, wilayah lintasan gerhana di bumi akan bergeser pada tempatnya, akibat harga periode saros tidak bulat. Jika musim gerhana pertama jatuh pada bulan januari, gerhana matahari dapat terjadi sebanyak 5 kali dalam satu tahun. Jumlah maksimum seluruh jenis gerhana baik gerhana matahari dan gerhana bulan dalam satu tahun dapat terjadi sampai 7 kali.
Saat-saat terjadinya gerhana matahari maupun gerhana bulan dapat diperhitungkan jauh-jauh sebelumnya, karena sistem pergerakan bumi mengitari matahari dan bulan mengelilingi bumi telah diketahui dengan sangat teliti.
Gerhana matahari total pada tahun-tahun yang akan datang s/d tahun 2010 berdasarkan perhitungan.
Tahun
Tanggal
Jenis
Lama Total
Daerah Lintasan Gerhana
2002
04 Desember
Total
02m:03,7d
Afrika, Samudera Indonesia, Australia
2003
23 November
Total
01m:57,2d
Kutub Selatan
2005
08 April
Cincin/Total
00m:42,0d
Samudera Pasifik
2006
29 Maret
Total
04m:06,7d
Afrika, Eropa, Rusia
2008
01 Agustus
Total
02m:27,2d
Rusia, China
2009
22 Juli
Total
06m:38,9d
China, Samudera Pasifik
2010
11 Juli
Total
05m:20,2d
Tanggal
Jenis
Lama Total
Daerah Lintasan Gerhana
2002
04 Desember
Total
02m:03,7d
Afrika, Samudera Indonesia, Australia
2003
23 November
Total
01m:57,2d
Kutub Selatan
2005
08 April
Cincin/Total
00m:42,0d
Samudera Pasifik
2006
29 Maret
Total
04m:06,7d
Afrika, Eropa, Rusia
2008
01 Agustus
Total
02m:27,2d
Rusia, China
2009
22 Juli
Total
06m:38,9d
China, Samudera Pasifik
2010
11 Juli
Total
05m:20,2d
Samudera PasifikCatatan:Gerhana matahari total terdekat yang melewati wilayah Indonesia akan terjadi pada tanggal 09 Maret 2016 dengan durasi 04m:09,5d. Daerah lintasan gerhana mencakup wilayah: sumatera, kalimantan dan sulawesi.
p/s...selamat menambah ilmu, saya menunggu akhbar esok hari yang mungkin ada melaporkannya.
Armiza Nila
Kuching
2 comments:
Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/fakta_gerhana_matahari_versi_indonesia/
Salam...
terima kasih sdr kensinbattosai1.
insyaAllah saya akan ke sana :-)
terima kasih juga atas info ini...maaf tak memberitahu dulu
Post a Comment