Thursday, January 05, 2006

Putera-puteraku


Putera-puteraku

dua jiwa jadi nyawa
pengarang jantung mama

adik menyusu abang terkedu
adik dikendong abang didendang
zikir sama-sama mama perdengarkan
tanpa ayah di sisi
mamalah pejuang hakiki
melayani rengek manja
kalian berdua

adik adib pandai meniarap
bangga bersembur-sembur dari sebusung dada mama
abang 'irfan yang tembam
senyum meleret-leret dibibir pipi mama

putera-puteraku membesar
antara tangis manja
tangis rajuk
tangis kecewa
tangis marah
mama sudah ngerti
kalian sewajarnya dibela
penuh tulus hati
nurani kasturi.


sebuahpuisiarmizanila
05 Jan 06

Jalan-jalan - Aku basah dalam setitik nila


Jalan-jalan
aku basah dalam setitik nila
antara
jalan-jalan
curam
suram
dan seram

jalan-jalan kutelusuri jua
bersama angin aku dibawa pergi
unggas rimba bernyanyian
jadi muzik percuma sepanjang perjalanan
udara segar flora dan fauna
menjentik nurani
seorang :
- aku terkenang-kenang
terngiang-ngiang
suara halus dan kasar
mencebik dan tersenyum
"aku basah dalam setitik nila!"

sebuahpuisiarmizanila
05 Jan 06

Semalam Yang Getar - 04 Januari 2006

Semalam yang getar...
Aku seperti baru lahir ke dunia gegar ini. Nyawa seperti di hujung tanduk. Tapi masih bisa berani merentas gunung dan bukit serta curam yang seram. Putus asa seperti menjenguk dalam diri tapi sempat ditepis ke tepi. Berhati-hati di jalan raya. Sebelum meneruskan perjalanan, periksa semua. Kerna, jangan jadi saya, handbrake tidak dilepaskan sehingga sampai ke rumah dalam masa 45 minit dari pejabat. Nasib baik menyebelahi. Cuma rim tayar yang tertanggal akibat kepanasan. Satu pengajaran besar buat saya. Perbuatan saya seperti memaksa sang kancil berlari tanpa tali ikatnya dibuka. Memang satu seksaan. Bayangkan ia bernyawa....dan sudah pasti....! Semalam yang getar jadi makanan rohani saya jadikan saya lebih bersedia dalam segala segi.

Armiza Nila
POLIKU
05 Jan 2006