Tuesday, July 01, 2008

Kaktus di padang hati

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh dan salam sejahtera semua.

Buat pengunjung yang setia, mulai tika dan saat ini saya dengan rasminya mengawalkan tarikh berhalimunan saya ke hari ini, 01 Julai 2008 atas beberapa sebab yang tidak dapat ditunda-tunda.

Temui bicara wanita yang berjiwa bara - sekujur kecil sebesar jiwa seketika nanti....

Maslina Mahbu @ Armiza Nila
01 Julai 2008
Jalan Sultan Tengah, Petra Jaya,
Kuching

4 comments:

Penabahari said...

Nyalakan API agar kurasa bahangnya bagi menghilangkan dinginku. Dan mungkin kau perlu membakar kaktus yang terus menjadi duri d alam seni.

Maslina Mahbu @ Armiza Nila said...

Dengan satu nawaitu, aku tidak bisa mentafsir hati.

Apa pun, aku sudah sedia menempuh padang pasir yang sesekali ganas, sesekali tenang, sesekali berbahang, sesekali mendinginkan.

Adus, kelahiran Api dalam peta dunia Sastera Darul Hana merupakan satu 'peperangan positif' terhadap keterbiasaan insan yang mengaku pejuang dan pendukung sastera.

Aku terlalu jijik dengan kata-kata yang penuh emosi itu. Nafsu kotor telah menguasai mindanya yang waras.

ZachManan said...

hadapilah dengan senyuman dan kesabaran, maka akan lahirlah kebijaksanaan.

Maslina Mahbu @ Armiza Nila said...

REKAYASA sifu,

airmata biar berjurai dalam hati.

di balik senyum tersimpan seribu kepedihan yang amat memilukan.

tapi sekujur kecil sebesar jiwa
tidak pernah kalah oleh emosinya sendiri tatkala akal paling atas tetap bertakhta di warasnya.